Dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita merasa seperti tidak berdaya atau kurangnya kepercayaan diri. Dengan begitu individu yang mengalami hal ini terkadang cenderung merasa cemas dan menjadi kaku dengan aktivitas sosialnya.
Mengalami hal seperti yang disebutkan di atas seringkali disebut dengan istilah insecure. Di sisi lain orang yang mengalami perasaan seperti ini dapat memberikan dampak yang negatif.
Untuk itu dalam pembahasan kali akan menguraikan tentang apa itu insecure? Penyebab seseorang mengalami perasaan ini dan tanda-tandanya, serta dampak apa saja yang dialami dan bagaimana cara mengatasinya.
Gambar. Merasa insecure? Kenali penyebab perasaan ini, tanda-tanda, dan dampaknya serta bagaimana cara mengatasi perasaan insecure. Sumber. pixabay.com |
Pengertian Insecure Menurut Para Ahli
Insecure atau insecurity artinya dapat dipahami sebagai perasa tidak nyaman atau orang seseorang dalam kondisi mempunyai kepercayaan diri yang rendah. Hampir setiap orang pernah mengalami perasaan seperti ini dalam kehidupan.
Adapun terdapat beberapa defenisi insecure yang diungkapkan oleh para ahli, dan jenis perasaan ini juga banyak dilihat dari perspektif psikologi. Sebagaimana menurut Asta (2019) Insecurity atau insecure adalah tindakan dari adanya emosi apabila kita menilai diri kita menjadi seorang inferior dari orang lain.
Insecure dapat dipahami sebagai perasaan tidak aman yang dimana seorang individu merasa tidak percaya diri (inferiority), takut, cemas (anxiety) dan lainnya akan suatu hal yang dipicu oleh rasa tidak puas dan tidak yakin akan kapasitas diri sendiri (Mu‘awiyyah: 2017).
Berdaasarkan kedua pengertian di atas maka dapat dipahami bahwa insecure artinya suatu emosi yang dekspresikan ketika merasa ketidknyamanan dan terlalu merendahkan dalam penilaian diri sendiri. Dengan konsep penilaian diri seperti itu akan membuat ketidaknyamanan seperti ketakutan, cemas pada sesuatu yang belum pasti.
Definisi lain dari insecure juga diungkapakan pada penelitian Vornanen,Torronen, dan Niemela (dalam, Hakim: 2021) berdasarkan 922 remaja di Finlandia untuk menggali pemahaman mereka tentang insecure.
Penelitian tersebut kemudian membagi 16 jawaban yang diberikan remaja-remaja itu menjadi 3 bagian definisi besar perasaan Insecurity. Berdasarkan penelitian ini, maka defenisi insecure yang terdiri dari tiga bagian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
- Inner circle, yaitu perasaan insecurity yang berkaitan dengan diri seseorang seperti kurangnya akan rasa percaya diri, ketakutan dan perasaan anxiety.
- Social circle, yang berhubungan dengan seseorang dalam berinteraksi di dunia sosialnya seperti perilaku perundungan, adanya perasaan kesepan, dan tidak adanya dukungan.
- Outer circle, yaitu yang berhubungan dengan realita kehidupan (seperti ketidakpastian masa depan, ketakutan akan kejahatan).
Dengan demikian insecure artinya suatu perasaan yang tidak nyaman baik itu ketika berada dalam hubungan pertemanan yang toxic, atau rasa cemas dari lingkungan sosial yang tidak mendaptkan dukungan, serta ketukan akan ketidakpastian dalam kehidupan.
Baca Juga:
- Toxic Relationship: Berikut ini Pengertian Toxic Relationship Menurut Para Ahli, Ciri-Ciri Perilaku Toxic dan Dampaknya.
- Toxic Friendship
- 8 Tanda Toxic Relationship Menurut Erich Fromm
Penyebab Insecure
Perasaan insecure menimbulkan beberapa dampak negatif seperti seseorang bisa menjadi takut untuk berinteraksi dengan orang lain. Hal ini bisa disebabkan mungkin karena fisik seperti berat badannya atau warna kulit yang berbeda.
Tidak hanya itu segala perbedaan yang menyebabkan seseoarang merasa insecure sehingga timbul rasa tidak aman untuk berinteraksi. Faktor penyebab Insecure merupakan kejadian atau keadaan menjadikan seseorang menjadi merasa cemas takut dan gelisah.
Penyebab seseorang menjadi insecure juga diungkapkan oleh psikolog klinis Melanie Greenberg (2015), yang mengatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang membuat seseorang menjadi insecure, yaitu sebagai berikut:
1. Insecure Karena Kegagalan
Pengalaman akan kegagalan atau penolakan pada suatu peristiwa yang baru saja terjadi juga sangat mempengaruhi suasana hati, dan perasaan manusia tentang dirinya sendiri. Kemudian hal itu juga cenderung memunculkan penilaian diri yang sangat negatif, sehingga berdampak pada kurangnya kepercayaan pada diri sendiri.
2. Insecure Karena Mengalami Kecemasan Sosial
Penyabab lainnya adalah ketakutan atau adanya perasaan khawatir ketika diri kita dinilai maupun dievaluasi oleh orang lain, yang kemudian hal ini dapat memunculkan perasaan cemas yang berlebihan dan pada akhirnya membuat seseorang menghindari interaksi atau situasi yang membuat mereka tidak nyaman. Sebenarnya ini adalah jenis insecure dengan berdasarkan pada kepercayaannya yang menyimpang tentang bagaimana mereka menilai diri sendiri.
3. Insecure yang Didorong oleh Perfeksionisme
Terkadang kita memiliki standar yang sangat tinggi dalam konteks apapun ketika menjalani kehidupan ini, atau berusaha menjadi dan terlihat selalu perfeksionis. Padahal kehidupan tidak selalu berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan, dan sikap berlebihan atau ingin terlihat sempurna inilah yang menyababkan kita insecure. Apalagi ketika kita mendapat pengalaman yang tidak sesuai ekspektasi, yang kemudian membuat kita selalu menyalahkan diri sendiri dan perasaan tidak nyaman terhadap banyak hal.
Tanda-Tanda Insecure
Rasa takut dan cemas merupakan hal yang pernah dialamai siapa saja, namun seringkali orang yang mengalami insecure tidak menyadarinya. Untuk itu sekiranya perlu memahami tanda-tandanya. Adapun upaya untuk mengenal tanda-tandanya menurut (Mulyatiningsih :2004) bahwa orang yang mengalami insecure dapat dilihat beberapa ciri-ciri pada orang tersebut, yaitu sebagai berikut:
- Mereka suka sekali menyendiri atau sering mengasingkan diri dari pergaulan. Hal ini terjadi karena mereka cenderung menganggap diriinya tidak punya kemampuan, sehingga merasa orang lain akan tidak menerima dirinya.
- Mereka dikenal sebagai orang yang penuh keraguan dalam bertindak. Hal ini muncul karena mereka merasa tidak bisa melakukan sesuatu, sebab selalu merasa tidak punya kemampuan. Sehingga mereka dalam bertindak selalu penuh keraguan.
- Mereka tidak suka kompetisi bahkan secara positif. Hal ini terjadi karena mereka selalu ragu dan menganggap dirinya tidak punya kemampuan, yang pada akhirnya mereka tidak bisa bersaing atau mencoba hal-hal baru. Walaupun mereka sendiri sebenarnya punya potensi, namun perasaan insecure ini telah membatasi mereka.
Di sisi lain orang yang mengalami perasaan insecure juga dapat dilihat dari kepribadian narsistik mereka, yang seringkali merasa cemas dan tidak nyaman. Selain itu mereka yang memliki perasaan ini juga berusaha menyalurkan pada orang lain, sehingga merasa insecure juga.
Dilansir dari psikologi today beberapa orang mengalami insecure karena kepribadian narsistik, sebagaimana hal ini dari studi Brookes mengenal orang yang insecure dengan memeriksa rasa cemas atau tidak aman mereka yang tanda-tandanya sebagai berikut:
1. Membuat Orang Lain Juga Merasa Insecure
Orang yang mengalami perasaan insecure juga dapat mengalirkan hal ini kepada orang lain, seperti berusaha membuat lawan bicara agar merasa cemas atau kehilangan kepercayaan diri juga. Mereka bisa jadi orang di sekitar kita, atau memiliki tipe-tipe orang tertentu yang biasanya menunjukan kemampuan atau kekutannya pada seseorang.
Apabila kita merasakan kehadiran orang-orang seperti ini, yang selalu menunjukan kekuatannya. Maka yang harus disadari mereka juga bisa mengalirkan perasaan insecure itu pada yang individu lainnya.
2. Orang yang merasa tidak aman perlu menunjukkan pencapaiannya
Seseorang yang mengalami perasaan insecure terkadang suka berbicara seoalah-olah merendahkan dirinya, atau apa yang dialaminya sampai bercerita tentang sesuatu yang telah ia capai agar mereka terlihat hebat. Kadang mereka berbicara dan menunjukan tentang pendidikannya yang elit atau gaya hidup hebat dan sebagaianya.
Hal itu dilakukan kerena mereka tidak merasa nyaman, dan perilaku itu juga dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman juga. Sebenarnya sikap dari orang-orang insecure saperti ini, mereka lakukan agar diterima oleh orang-orang disekitarnya atau menunjukan bahwa mereka juga adalah orang yang sangat berharga.
3. Sering Pemalu Tapi Suka Menjatuhkan
Humblebrag atau mengeluh adalah sesuatu yang disamarkan sebagai pernyataan yang merendahkan diri sendiri, namun sesekali malu memperlihatkannya. Kita mungkin pernah melihat ini di sosial media, seperti ketika seorang kenalan mengeluh tentang semua perjalanan yang harus dia lakukan.
Intinya perasaan mengeluh adalah ciri-ciri orang insecure yang mecoba membuat siapa saja yang mendengar atau melihatnya juga merasakan tidak nyaman. Yah...itu merupakan perlaku seolah merendahkan diri dari mereka.
4. Sering Mengeluh Ketika Stndar Tinggi yang Ditetapkan tidak Tercapai
Orang yang rendah diri suka menunjukkan standar tinggi yang mereka miliki. Anda mungkin melabeli mereka sebagai sok, tetapi sebanyak yang Anda sadari bahwa mereka sedang berakting, mungkin sulit untuk menghilangkan perasaan bahwa mereka benar-benar lebih baik dari Anda.
Apa yang mereka coba lakukan, Anda mungkin curiga, adalah untuk menyatakan standar tinggi mereka sebagai cara untuk menegaskan bahwa mereka tidak hanya lebih baik daripada orang lain, tetapi mereka berpegang pada seperangkat kriteria penilaian diri yang lebih ketat.
Apabila setiap standar tinggi yang telah mereka tetapkan itu tidak tercapai, maka mereka akan mengeluh dengan mengatakan dunia sedang tidak membuat dirinya pada saat itu sesuai harapannya atau tidak baik.
Cara Mengatasi Agar Tidak Insecure
Dengan mengetahui tentang insecure denga tanda-tanda serta dampaknya yang bisa merugikan diri sendiri, tentunya kita juga harus tau cara mengatasi perasaan tersebut. Lantas bagaimana cara mengatasi perasaan ini?
Adapun yang dapat diambil sebagai pelajaran kita dalam mengatasinya terdapat beberapa hal yang harus diketahui sebagai upaya kita mengatasi perasan yang merendahkan diri. Kusuma (2021) cara mengatasi insecure yaitu sebagai berikut:
1. Berusaha Menjadi dan Mencintai Diri Sendiri
Belajar menjadi diri sendiri membuat kita tidak terpaku dengan orang lain, dan bahkan meniru kehidupan mereka yang pada akhirnya berdampak negatif pada diri kita sendiri.
Selain itu kita juga harus mencintai diri kita sendiri karena dengan cara ini membuat seseorang terus mengambangkan diri dengan apa yang ia miliki dan belajar nanti. Sehingga menjadi dan mencintai diri sendiri merupakan proses untuk fokus mencapai tujuan kita di masa depan.
2. Jangan Bandingkan Dirimu Dengan Orang Lain
Kita tidak perlu membandingkan pribadi kita dengan orang lain, karena hal itu hanya membuat racun dalam diri. Untuk itu kita harus memahami bahwa masing-masing pribadi orang itu unik, begitupun yang ada pada orang lain. Sebagimana yang telah dijelaskan sebelumnya tetaplah menjadi diri sendiri.
3. Kelilingi Dirimu Dengan Orang yang Suportif
Seringkali seseorang mengalami perasaan insecure karena berada dalam lingkaran pertemanan yang salah atau toxic. Hal ini terjadi disebabkan oleh mereka yang tidak menerima keberadaan kita atau mereka selalu merendahkan, teman yang tidak mau menerima kekurangan seseorang dan sebaginya.
Untuk itu kita harus menghindari lingkungan pertemanan seperti itu dan carilah orang-orang yang selalu suport pada diri kita, tidak hanya menerima kelebihan, melainkan mampu menerima dan menutupi kekurangan apa yang ada pada kita.
4. Temukan Kelebihan dan Keunikan Dirimu
Perlu diketahui bahwa setiap orang masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya, dan di sisi lain pastinya memilki keunikan tersendiri. Sehingga kita tidak akan merasa minder, cemas atau insecure.
Untuk itu kita tidak perlu membanding-bandingkan pribadi kita dengan orang lain, yang harus dilakukan adalah memfokuskan keunikan yang bisa menjadi kelebihan kita dalam mengembangkan diri untuk lebih baik dan tetap pada tujuan yang ingin dicapai.
5. Selalu Bersyukur
Dengan bersyukur sebenarnya banyak membuat beban pikiran yang dipikirkan perlahan-lahan berkurang dan hilang seiring dengan berjalannya waktu. Bersukur membuat kita menerima dengan apa yang ada saat ini.
Di sisi lain dengan bersukur artinya kita tidak merasa kekurangan, tidak lagi membandingk-bandingkan diri dengan orang lain, memanfaatkan apa yang ada menjadi kekuatan kita untuk terus berkembang dan sebagainya. Di sisi lain anda bisa menggunakan metode gratitude untuk mengatasi insecure.
Baca Juga:
Kesimpulan
Setiap manusia memiliki masalah dan kecemasannya masing-masing tidak perlu kamu pungkiri bahkan hindari cukup kamu terima dengan lapang dada tanpa harus membanding-bandingkannya dengan orang lain. jika kamu merasa insecure coba biarkan saja energi tersebut masuk terlebih dahulu, terima.
Artinya kita harus meengetahui perasaan insecure tersebut lebih dulu, lalu coba selalu ingat berbagai macam kelebihan yang kamu punya, nikmat hidup sampai dengan saat ini, dan segala kemudahan yang kamu peroleh maka rasa insecure tersebut tak akan lama bersarang dalam pikiranmu.
Referensi
Asta, D. 2019. Insecure dalam psikologi (pengertian, karakteristik, cara mengatasi, cara mencegah). https://dosenpsikologi.com/insecure-dalam-psikologi
Greenberg, M. 2015. The 3 Most Common Causes of Insecurity and How to Beat Them‖, pada hari Rabu tanggal 10 Agustus 2022 jam 20.20 WIB.
Hakim, Arif Rahmad. 2021. Insecure Dalam Ilmu Psikologi Ditinjau Dari Perspektif Al-Quran. Skripsi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Kusuma, Ade Chandra Gita. 2021. Mengenal Apa itu Insecure dan Cara Efektif Mengatasinya. Dilansir dari satupersen.net. Pada 19 Agustus 2022. https://satupersen.net/blog/insecure-mengenal-dan-cara-mengatasinya
Mu‘awiyyah. 2017. Perilaku Insecure Pada Anak Usia Dini‖, Aṣ-ṣibyān. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Vol 2. No. 1.
Mulyatiningsih, R. 2004. Bimbingan Pribadi-Sosial, Belajar, dan Karier. Grasindo, Jakarta.
Post a Comment