Keluarga adalah bagian terpenting dalam kehidupan dan bahkan banyak orang menganggap itu sebagai rumah, yang paling diandalkan ketika mereka lelah, mengeluh atau tempat mereka mencari pemecahan masalah.
Bagi seorang anak peran orang tua adalah bagian sangat terpenting dalam keluarga tersebut. Sehingga orang tua harus menjadi tempat bagi sang anak untuk terus berkembang sebagaimana manusia seutuhnya. Dengan demikian mereka harus menerapkan pola asuh yang mempertimbangkan persoalan kemanusiaan anak-anaknya.
Ada beragam jenis pola asuh yang sebenarnya telah dibahas oleh beberapa pakar, dan mungkin bisa menjadi pilihan bagi orang tua dalam menerapkan pola asuh terhadap anak-anak mereka. Namun pembahasan tentang pola asuh yang berdasarkan pada prinsip kemanusiaan atau pola asuh humanis, mungkin masih belum banyak dibicarakan.
Gambar. Mengenal apa itu pola asuh humanistik? Beserta penerapan dan manfaatnya. Sumber. pixabay.com |
Untuk itu dalam pembahasan ini kita akan mencoba membicarakan bagaimana penerapan prinsip kemanusiaan atau humanis dalam pola pengasuha? Sehingga kita dapat mengenal dan memberikan suatu pengertian tentang apa itu pola asuh yang humanis?
Pengertian Pola Asuh Humanis
Pola asuh adalah cara atau gaya dari orang tua dalam merawat atau memberikan pengasuhan kepada anak-anak mereka. Sebagaimana menurut Hurlock (2000) mengartikan pola asuh sebagai suatu proses yang dilakukan orang tua dalam melakukan bimbingan dan pengarahan untuk perkembangan anak-anaknya.
Dengan demikian pola asuh juga dapat diartikan sebagai hubungan antara orang tua dengan anaknya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh (Ayun, 2017) dalam pola asuh adanya interaksi antara hubungan orang tua dan anaknya dengan maskud memberikan pendidikan karakter, yang diperankan oleh kedua orang tua.
Berdasarkan pengertian di atas kita dapat memahami pola asuh sebagai suatu cara, gaya, atau metode yang diterapkan oleh orang tua untuk perkembangan anak-anaknya. Namun dalam proses pengasuhan tersebut kita juga tidak boleh melupakan bahwa anak adalah manusia, sehingga prinsip kemanusiaan atau humanis juga harus diperhatikan.
Kemudian untuk memahami apa yang dimaksud dengan pola asuh humanis, maka terlebih dahulu kita mengenal tentang apa itu istilah humanis? Yaitu kita dapat mengartikannya sebagai suatu sikap prinsip yang cenderung berdasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan.
Dengan demikian kita dapat memberikan pengertian pola asuh humanis sebagai cara atau gaya orang tua dalam pengasuhan anak yang berdasarkan pada prinsip dan nilai-nilai kemanusiaan dari seorang anak.
Bagaimana Menerapkan Prinsip Humanis dalam Pengasuhan?
Pada pembahasan sebelmunya kita telah diajak untuk mengenal apa yang dimaksud dengan pola asuh humanis berdasarkan perbedaan kedua istilah tersebut. Kemudian pada pembahasan ini kita akan mencoba melangkah lebih jauh tentang bagaimana penerapan prinsip humanis atau nilai-nilai kemanusian pada proses pengasuhan anak?
Untuk itu penulis menggunakan pendekatan psikologi humanistik Abraham Maslow sebagai prinsip dasar nilai-nilai kemanusiaan dalam menerapkan pola asuh yang humanis. Konsep Maslow yang digunakan adalah tentang teori kebutuhan manusia yang akan dijadikan sebagai dasar pembahasan ini.
Mengapa menggunakan teori Maslow sebagai prinsip dasar nilai kemanusiaan pada pola asuh humanis? Yaitu karena pada pembahasan konsep humanis cenderung pada eksistensi dan perkembangan manusia itu sendiri, sebagaimana anak adalah manusia yang masih pada proses perkembangan.
Baca Juga:
- Teori Kebutuhan Manusia Menurut Abraham Maslow.
- Teori Kebutuhan Manusia Menurut Erich Fromm.
- Mengenal Apa Itu Humanisme Beserta Sejarah dan Perkembangannya.
Di sisi lain konsep Maslow ini memandang bahwa manusia dapat berkembang apabila mereka bisa memenuhi kebutuhannya. Adapun yang dimaksud dengan kebutuhan manusia menurut Maslow yang pertama adalah fisiologis, rasa aman, cinta dan kasih sayang, penghargaan diri dan kebutuhan aktualisasi diri.
Lantas bagaimana penerapan prinsip humanis atau nilai-nilai kemanusiaan yang menggunakan teori Maslow dalam proses pengasuhan anak? Sehingga menjadi suatu bangunan utuh, yaitu konsep pola asuh humanistik. Mengenai persoalan ini, maka akan di uraikan sebagai berikut:
1. Kebutuhan Fisiologis dalam Pola Asuh
Seorang anak juga seperti manusia pada umumnya yang membutuhkan kebutuhan fisiologis, yaitu seperti makan dan minum. Sehingga dalam menerapkan pola asuh humanis, orang tua harus mampu memenuhi kebutuhan makan dan minum seorang anak sebagai prinsip pertam pola asuh humanistik.
2. Kebutuhan Rasa Aman dalam Pola Asuh
Seroang anak yang hidup dalam ketakutan berdampak pada perkembangan mereka dalam kehidupannya, sehingga peran orang sangat dibutuhkan sebagai upaya memberikan rasa aman dan kenyamanan agar anak merasakan kebebasan dari segala ancaman yang menghambat perkembangannya.
3. Kebutuhan Cinta dan Kasih Sayang dalam Pola Asuh
Prinsip pola asuh humanistik yang ketiga adalah adanya cinta dan kasih sayang dalam proses pengasuhan. Menurut (Yusuf, dkk., 2018) jenis kebutuhan ini tidak terpenuhi maka akan berpengaruh pada anak seperti kurang percaya diri, rendahnya motivasi anak, dan cenderung memilki kepribadian yang labil.
Untuk itu bila orang tua ingin menerapkan pola asuh humanistik, maka mereka harus memberikan cinta dan kasih sayang pada anak-anaknya. Hal itu bisa saja dilakukan ketika anak melakukan kesalahan, maka berikan dia teguran tanpa tekanan dan kekerasan pada anak dan sebagainya.
4. Kebutuhan Penghargaan Diri dalam Pola Asuh
Untuk menerapkan prinsip pola asuh yang keempat adalah adanya penghargaan diri dalam proses pengasuhan. Anak yang memliki penghargaan diri juga cenderung mempunyai motivasi yang tinggi dalam melakukan sesuatu. Untuk itu orang tua harus membuat anak-anak merasa berharga baik di mata keluarga maupun teman-temannya.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri dalam Pola Asuh
Penerapan prinsip pola asuh humanistik yang kelima adalah membuat anak-anak dapat mengaktualisasikan diri mereka. Oleh karena setiap manusia pasti memilki potensi di dalam dirinya, maka peran orang tua harus mampu melihat apa yang menjadi potensi dari anak-anak mereka.
Orang tua harus mampu mengetahui, memberikan kebebasan dan membantu anak-anak mereka untuk mengekspresikan minat dan bakat mereka. Tentunya tidak luput dari pemenuhan kebutuhan sebelumnya yang harus menjadi tanggung jawab orang tua, yang semuanya menjadi puncak agar anak bisa tumbuh dan berkembang.
Manfaat Dari Pola Asuh Humanis
Pembahasan sebelumnya tentang apa itu pola asuh humanis dan bagaimana menerapkan prinsip kemanusiaan dalam proses pengasuhan anak? Mungkin ada beberapa pertanyaan yang terselip dibenak kita, bahwa apa sih manfaat dari pola asuh humanis itu? yaitu akan diuraikan sebagai berikut:
1. Anak tidak Mengalami Gizi Buruk
Manfaat dari pola asuh humanistik adalah salah satunya anak tidak mengalami gizi buruk. Artinya dengan adanya nutrisi yang baik bagi anak-anak, maka itu menjadi energi bagi mereka untuk terus berkembang dan menjalankan aktivitas atau sampai pada tahap pemenuhan kebutuhan lainnya.
2. Anak Menjadi Bebas dan Kreatif
Setelah nutrisi anak yang diberikan orang tua itu baik, maka manfaat dari pola asuh humanistik berikutnya adalah anak bisa bebas dan menjadi kreatif. Artinya seorang anak yang selalu merasa aman tanpa ancaman dan ketakutan akan bisa bebas atau mudah dalam mengekspresikan dirinya.
3. Anak Menjadi Dermawan
Manfaat dari pola asuh humanistik yang berikutnya adalah anak menjadi dermawan. Seorang anak yang hidup dengan cinta dan kasih sayang dari orang tua akan memilki sikap yang dermawan.
Artinya apa yang diberikan orang tua tersebut menjadi contoh bagi anak untuk menerapkan cinta dan kasih sayang kepada orang lain, sehingga anak menjadi orang yang suka menolong teman-temannya.
4. Anak Memilki Motivasi yang Tinggi
Seorang anak yang hidup dengan rasa penghargaan diri dari orang tua akan memiliki keyakinan yang mantap atau motivasi yang tinggi dalam melakukan sesuatu. Hal inilah yang menjadi manfaat dari pola asuh humanistik yang berikutnya.
Menurut (Ginting & Lubis, 2017) apabila kebutuhan anak akan penghargaan diri ini terpenuhi, maka mereka mampu mengekspresikan diri, menjadi anak yang aktif, adanya kemampuan bersosialisasi, kepercayaan diri yang tinggi serta mereka telah belajar menerima kritik.
5. Anak Memilki Banyak Prestasi
Manfaat dari pola asuh humanistik yang terakhir adalah anak anak mampu memilki banyak prestasi. Apabila orang tua mampu memenuhi kebtuhaan anak yang sebelumnya, maka anak dapat mengaktualisasikan dirinya. Sehingga anak-anak dapat mengembangkan dirinya dan lebih aktif dalam mencari prestasi.
Referensi
Ayun, Q. 2017. Pola Asuh Orang Tua dan Metode Pengasuhan dalam Membentuk Kepribadian Anak. ThufuLA J. Inov. Pendidik. Guru Raudhatul Athfal. Vol. 5. No. 1.
Ginting, E. M., & Lubis, R. (2017). Hubungan Antara Harga Diri Dan Tingkat Pendidikan Dengan Sikap Penerimaan Ibu Terhadap Anak Autis Di Yayasan I-Home Schooling Medan. Analitika, 2 (1), 36–43.
Hurlock, B. Elizabeth. 2000. Perkembangan Anak/Child Development. Jakarta: Erlangga.
Yusuf, dkk. 2018. Hubungan Antara Kasih Sayang Dan Perhatian Terhadap Kepercayaan Diri Remaja Yang Tinggal Di Pani Asuhan Putri Al-Kazem Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, Vol.3. No. 2. 192–195.
Post a Comment