Kecerdasan emosional adalah bagian dari suatu proses dan aktivitas yang sangat menentukan kesuksesan di dalam kehidupan manusia. Hal ini karena dalam tingkat pengetahuan manusia tidak hanya dikenal tentang kecerdasan intelektual dan spritual, melainkan juga kecerdasan emosional manusia.
Lantas apa itu kecerdasan emosional? Untuk menjawab pertanyaan ini alangkah baiknya kita melihat berdasarkan pengertian dan definisi kecerdasan emosional menurut para ahli. Mungkin hal ini juga akan menjadi langkah awal dalam memberikan kita sedikit gambaran.
Gambar. Mengenal apa itu kecerdasan emosional? Berdasarkan pengertian para ahli serta aspek-aspek dan ciri-cirinya. Sumber. pixabay.com |
Di sisi lain pada pembahasan ini kita juga akan mencoba mengenal tentang faktor-fakor apa saja yang dapat mempengaruhi kecerdasan emosional? Ciri-cirinya serta aspek-aspek dari kecerdasan emosional.
Pengertian Kecerdasan Emosional
Apa itu kecerdasan emosional? Jelasnya hal ini bukanlah lawan dari apa yang kita kenal dengan kecerdasan intelektual atau spiritual. Mengenai itu juga ada beberapa yang dapat diuraikan pengertian kecerdasan emosional menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:
- Salovey dan Mayer (dalam Lawrence E. Shapiro, 1998: 8)
Kecerdasan emosional adalah suatu kemampuan yang melibatkan pikiran dan perasaan terkait dengan fenomena sosial, kemudian mampu memilah-milah untuk menjadikan informasi dalam membimbing tindakan, pikiran dan perilaku seseorang.
- Davies (dalam Casmini, 2007: 17)
Menjelaskan arti dari kecerdasan emosional adalah suatu kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosi baik itu pada diri sendiri maupun orang lain, kemudian adanya kemampuan dalam membedakan setiap emosi sebagai upaya mendapatkan informasi untuk menuntun setiap proses berpikir maupun perilaku seseorang.
- Cooper dan Sawaf (1998: 63)
Kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi, dan pengaruh yang manusiawi.
- Salovey (dalam Goleman, 2004: 58-59)
Kecerdasan emosional adalah suatu kemampuan dalam mengenali emosi diri, kemudian mengelola dan mengkspresikannya. Tidak hanya itu karena kecerdasan emosional juga merupakan kemampuan dalam memotivasi diri maupun orang lain, serta dapat membina atau membangun hubungan dengan orang lain.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosi
Kecerdasan emosi adalah bagian dari aspek manusia yang sebenarnya tidak muncul dengan sendirinya, karena dalam membicarakan hal ini juga banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional seseorang.
Lantas apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional? Mengenai hal ini Daniel Goloman (2004: 37) menjelaskan bahwa terdapat 2 faktor yang mempengaruhi suatu kecerdasan emosi seseorang, yaitu lingkungan internal seperti keluarga dan non keluarga sebagai lingkungan eksternal. Hal ini akan diuraikan yaitu sebagai berikut:
1. Faktor Keluarga
Pertama penjelasan mengenai lingkungan keluaraga sebagai faktor internal dari kecerdasan emosional, yaitu seperti masa-masa awal perkembangan anak-anak yang membutuhkan peran orang tua yang didapatnya bahkan ketika masih bayi. Kemudian hal itu dapat diperkenalkan seperti ekspresi orang tua yang juga akan melekat pada anak-anak mereka sampai tumbuh dewasa.
2. Faktor Non Keluarga
Penjelasan kedua, tentang faktor non keluarga sebagai lingkungan eksternal adalah bagian yang sangat penting dalam mempengaruhi kecedasan emosional seseorang. Sedangkan maksud dari lingkungan ini adalah seperti masyarakat dan dunia pendidikan seseorang.
Tentunya hubungan seseorang dengan orang lain akan mempengaruhi tingkat emosinya, yang kemudian menenuntukan cara mereka berpikir serta berperilaku. Hal ini juga berlaku pada tingkat pendidikan seseorang, yang akan mempengaruhi kecerdasan emosional mereka.
Aspek-Aspek Kecerdasan Emosional
Membicarakan tentang kecerdasan emosional tentunya memliki aspek-aspek yang harus dipahami. Kemudian aspek-aspek ini juga bisa dijadikan sebagai salah satu cara dalam melatih kecerdasan emosional kita. Daniel Goleman (2004:58-59) telah menguraikan hal ini sebagaimana disebutkan oleh Salovey yang mengatakan bahwa terdapat 5 aspek kecerdasan emosional, yang kemudian saling mendukung satu sama lain dan hal ini akan diuraikan sebagai berikut:
1. Mengenali Emosi Diri
Mengenal emosi pada diri sendiri adalah bagian dari aspek-aspek kecerdasan emosional, dengan demikian sesorang harus memilki kemampuan ini kerena merupakan suatu aspek yang paling mendasar dalam kecerdasan emosional.
Di sisi lain aspek kecerdasan emosional ini juga sering disebut sebagai kesadaran diri. Maksud dari hal tersebut telah di uraikan oleh Daniel Goleman (2004: 64) yang menyebutkan kesadaran diri berdasarkan pengertian yang diberikan oleh Mayers, yaitu bagian dari kewaspadaan pada setiap suasan hati maupun pikiran.
Dalam pengertian di atas sebenarnya menjelaskan bahwa sesorang yang kurang waspada terhadap suasan hati dan pikirannya akan dikuasi oleh emoasi dan mereka sulit untuk mengontrolnya. Walapun di akui hal ini tidak langsung menjamin, namun hal itu juga menjadi prasyarat utama yang harus dimilki seseorang.
2. Mengelola dan Mengekspresikan Emosi
Mengelola emosi dan mengekspresikannya adalah salah satu aspek dalam kecerdasan emosional. Setelah seseorang dapat mengenali emosi dalan dirinya, maka mereka juga harus mampu mengelola dan kemudian mengekspresikannya.
Walaupun penerapan mengelola dan mengekspresikan emosi ini tidak semudah membalik telapak tangan, namun itu tidak menutup kemungkinan bagi kita untuk belajar dan mencoba melakukannya. Karena hal ini adalah bagian dari pengendalian diri yang harus ada pada setiap manusia.
Misalnya, seseorang mungkin diperhadapkan dengan suatu masalah selama menjalani proses dalam kehidupannya. Sehingga terkadang mengganggu perasaan dan prikiran yang kita dalam mengendalikan diri dan kemudian berpengaruh terhadap emosi negatif yang dapat merugikan kita maupun orang lain.
Seperti dalam kehidupan sehari-hari mungkin kita sering membuat kesalahan dan hal itu membuat kita tertekan apalagi kalau tidak didukung oleh orang-orang di sektiar kita untuk mengatasi hal tersebut. Tentu ini akan sulit, namun kita tidak juga tidak boleh mengabaikan seolah-olah kesalahan itu tidak terjadi.
Apa yang perlu dilakukan dalam mengelola emosi? Yaitu mengakui bahwa itu memang adalah fakta dan tidak mengabaikan perasaan tersebut, kemudian berusahalah untuk mencari solusinya tanpa menghakimi diri sendiri, atau mencari dukungan orang di sekitar yang dapat membantu kita.
Walaupun mereka hanya akan menjadi teman curhat, namun tidak perlu menyepelehkan hal itu. Karena dengan bercerita dengan orang yang tepat mengenai masalah yang dialami adalah bagian dari mengekspresikan emosi kita.
3. Memotivasi Diri
Salah satu aspek kecerdasan emosional yang berikutnya adalah kemampuan dalam memotivasi diri sendiri. Sebagaimana pada pembahasan aspek sebelumnya yang menjelaskan bahwa kita harus mempunyai kemampuan selain mengenali emosi diri, mengelola dan mengekspresikannya sebagai aspek kecerdasan emosional adalah adanya kemampuan dalam memotivasi diri.
Kita tidak harus memposisikan diri sebagai orang yang selalu ketergantungan untuk mendapatkan motivasi dari orang lain. Karena untuk mencapai tujuan kita, salah satunya adalah harus adanya kemampuan dalam memotivasi diri kita sendiri.
Setiap kesalahan maupun kegagalan yang pernah kita lakukan dan mengalaminya, cukup dijadikan sebagai pelajaran berharga dalam kehidupan kita untuk terus maju mencapai apa yang menjadi tujuan kita. Kemudian hal inilah yang menjadi salah satu dari cara memotivasi diri sendiri.
4. Mengenali Emosi Orang Lain
Aspek kecerdasan emosional yang berikutnya adalah adanya kemampuan untuk mengenali emosi orang lain. Sebagaimana pada pembahasan sebelumnya bahwa selain harus mengenal emosi pada diri sendiri adalah adanya kemampuan untuk mengenal emosi orang lain.
Empati adalah salah satu kemampuan yang harus dimiliki untuk mengenal emosi orang lain. Terkadang juga diartikan sebagai suatu sikap kepedulian pada apa saja yang dibutuhkan oleh orang lain, kemampuan ini dapat menangkap semacam simbol atau sinyal yang diberikan oleh orang lain.
Sehingga orang yang memiliki kemampuan ini mampu memahami isyarat tersebut untuk mengetahui, menerima dan berusaha memposisikan diri berdasarkan sudut pandang orang lain. Mereka juga dikatakan sebagai orang yang mempunyai ciri-ciri kepekaan terhadap perasaan dan mampu mendengarkan setiap keluhan orang lain, walaupun dengan isyarat tertentu.
Di sisi lain individu yang mampu mengenali emosi diri sendiri adalah mereka yang memilki kesadaran diri, dan kemudian dikatakan juga akan mampu mengenali emosi orang lain. Hal ini memungkinakan, karena mereka mengetahui bahwa diri mereka sebagai manusia yang selalu berhubungan dengan orang lain tentu harus berdasarkan pada sisi manusia atau kemanusiaannya.
Sebagaimana hal ini hanya dimiliki oleh orang yang mempunyai kesadaran diri, yang kemudian sadar bahwa orang lain adalah manusia yang sama seperti dirinya. Sehingga kemampuan ini mampu merasakan perasaan atau pengalaman manusiawi dari orang lain.
5. Membangun Hubungan dengan Orang Lain
Aspek kecerdasan emosional yang terakhir adalah adanya kemampuan individu dalam membina atau membangun hubungan dengan orang lain. Tentunya tidak melupakan aspek sebelumnya seperti mengenali emosi diri, mengelola dan mengekspresikannya, memotivasi diri sendiri serta adanya kemampuan mengenal emosi orang lain sebagai dasari untuk membangun hubungan.
Karena dengan mengenal emosi diri sendiri dan orang membuat kita merasakan bahwa keduanya adalah manusia yang memilki pikiran dan perasaan, sehingga dalam membangun hubungan dengan mereka kita harus saling menjaga atau adanya kemampuan dalam mengelola emosi.
Baca Juga:
Ciri-Ciri Kecerdasan Emosional yang Tinggi
Dalam membicarakan kecerdasan emosional seseorang tentunya masing-masing memiliki tingkatan yang berbeda, misalnya ada yang tinggi dan rendah. Untuk itu kita harus mengenal apa saja ciri-ciri kecerdasan emosional yang tinggi? Menurut Dapsari (dalam Casmini, 2007:24) mengatakan bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan emosional tinggi memiliki ciri-ciri, yaitu sebagai berikut:
1. Mampu Berpikir Positif
Adanya kemampuan dalam berpikir positif adalah ciri-ciri dari orang yang memiliki kecerdasan emosional. Namun bukan berarti kita menolak fakta atau perasaan-perasaan yang sedang kita alami, melainkan berpikir positif artinya mampu menangani situasi-situasi dalam kehidupan. Sehingga dapat mengatasi masalah dengan berupaya mencari solusinya dan tidak pasif.
2. Adanya Kesadaran Diri dalam Mengekspresikan Emosi
Sebagaimana pada aspek-aspek kecerdasan emosional yang sudah dibahas sebelumnya di atas, bahwa mengenali emosi diri adalah bagian dari kesadaran diri. Sehingga dalam mengekspresikan emosi mereka juga berdasarkan pada tindakan yang sadar.
Tidak hanya itu kesadaran diri dan mengekspresikan emosi juga harus mampu mengenal atau adanya kemampuan dan kesadaran akan emosi orang lain. Sehingga dapat membangun hubungan yang baik dengan orang lain.
3. Kecakapan Emosi yang Optimal
Maksud dari kecakapan emosi yang optimal adalah adanya kemampuan intensionalitas, kreativitas, ketangguhan, hubungan antar individu dan ketidakpuasan konstruktif.
4. Adanya Rasa Kemanusiaan
Maksud dari adanya rasa kemanusiaan adalah adanya kemampuan pada individu seperti empati, cinta kasih, intuisi, kepercayaan dan integritas. Artinya ciri-ciri dari orang yang memilki kecerdasan emosional adalah adanya sikap dan empati atau kepedulian antar sesama manusia, yang dibangun dengan rasa saling percaya dan mempunyai prinsip untuk saling berbagi.
5. Kualitas Hidup yang Produktif
Maksud dari kualitas hidup yang produktif adalah adanya kemampuan individu dengan kinerja yang optimal. Mereka juga dikaitkan dengan orang yang mampu menjaga kesehatan dalam kehidupannya, baik itu secara pribadi maupu membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.
Referensi
Casmini. 2007. Emotional Parenting: Dasar-Dasar Pengasuhan Kecerdasan Emosi Anak. Yogyakarta: Pilar media.
Cooper, R. K. & Sawaf, A. 1998. Executive EQ: Kecerdasan Emosional dalam Kepemimpinan dan Organisasi. Penerjemah: Hadyana Pujaatmaka dan Benyamin Molan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Goleman, Daniel. 2004. Emotional Intelligence (Kecerdasan Emosional). Penerjemah Alex Tri Kantjo Widodo. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Lawrence E. Shapiro. 1998. Mengajarkan Emotional Intelligence. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Post a Comment